Sabtu, 15 Desember 2012

Mengenal Kota Tembilahan, Negeri Seribu Jembatan

Gan pernah tidak berkunjung ke Tembilahan,  mungkin agak asing nama kota ini bagi kebanyakan masyarakat Indonesia. ya, wajar saja lah, sebab kota ni tak terkenal seperti Kuta, Batam, Jakarta, Surabaya, Medan, Bogor, atau bahkan Pekanbaru.
Kota kecil dengan penduduk sekitar 100 ribu jiwa terletak di selatan Provinsi Riau. Kota ini merupakan ibukota dari Kabupaten Indragiri Hilir. Jika anda dari Pekanbaru, anda dapat menggunakan kendaraan darat seperti mobil, Bus, atau bahkan sepeda motor ( sebaiknya jangan ) bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar 7 jam. jika menggunakan jalur laut, anda bisa menggunakan Speed boat dari Batam, Kepri dengan perjalanan sekitar 6 jam. Atau bahkan bisa juga melalui jalur udara, Karena disini ada bandara yakni bandara Tempuling.

Jika anda tiba disini, ratusan jembatan pasti anda lewati karena hampir setiap beberapa ratus meter pasti ada jembatan. Asyik kan! Tahukah anda, jembatan-jembatan tersebut menyeberangi parit-parit yang lebarnya sekitar 10 hingga 20 meter. Parit-parit ini dibuat sebagai irigasi untuk perkebunan kelapa. Parit-parit ini telah ada sejak ratusan tahun silam. Ups,,, sebuah jembatan panjang dan megah pasti akan menyambut kedatangan anda yang menandakan bahwa anda sudah mendekati kota Tembilahan. Jembatan ini bernama jembatan Indragiri. Jembatan yang dibangun 8 Tahun silam ini, membelah sungai Indragiri dengan panjang lebih dari 150 meter. Jembatan ini memiliki arsitektur nan megah dan menawan, tak kalah dengan jembatan dikota Sydney, Australia. Jembatan ini terletak di desa Rumbai Jaya Kecamatan Kempas Jaya. Itulah sebabnya selain jembatan Indragiri, jembatan ini lebih terkenal dengan nama jembatan Rumbai.


Setelah itu anda akan melewati puluhan bahkan hampir ratusan jembatan jembatan lagi untuk baru tiba di kota Tembilahan. What!!! Buanyak nye...  sebab tu lah daerah ni di juluki negeri seribu jembatan. ok...
Hamparan perkebunan sawit dan kelapa merupakan pemandangan yang akan anda saksikan disepanjang perjalanan. Disamping beberapa buah perusahaan yang mengolah hasil kebun tersebut akan anda temui.


Sebelum tiba di Tembilahan, ada beberapa buah desa yang akan anda lalui yakni desa Sungai Salak, Pulau Palas dan barulah anda tiba di Kota Tembilahan. Bangunan Ruko tempat penangkaran sarang burung walet dengan 4 hingga 5 lantai berjejer di tepi jalan telah menandakan bahwa anda telah mencapai pinggiran kota Tembilahan, yakni kecamatan Tembilahan Hulu. Bangunan Ruko makin padat dan suasana kendaraan makin banyak serta terlihat hiruk-pikuk kota menandakan bahwa anda telah sampai di Tembilahan Kota. welcome!


Gambar : suasana salah satu sudut jalan di kota Tembilahan.




Ada sesuatu yang unik di sini, agak sedikit berbeda dari kebanyakan kota-kota di Riau pada umumnya yang mana identik dengan melayu. Dikota ini justru budaya banjar yang mencolok. Wajar saja, karena lebih dari 70% penduduk kota ini adalah etnis banjar. what!!!.... mereka bermigrasi dari Kalimantan Selatan beberapa abad silam. Anda akan merasa berada di suatu daerah di Kalimantan Selatan jika anda berkunjung kesini. Bahasa pergaulan dan bahasa pasar disini juga bahasa banjar ( Pian haraat  keah bebeahasea kalooa ). eits,,, Suku melayu juga banyak disini disamping ada suku minang, jawa, bugis, batak, dan buanyak juga etnis tiong hoa disini. Pokoknya komplit, macam Indonesia mini... hehehehe,,,,, Suasana pluralisme dan multikulturalismenya sangat tinggi disini gan. Di Kabupaten Indragiri Hilir memang terdapat keragaman etnis suku bangsa, suku banjar banyak tinggal di Kota Tembilahan, Tembilahan Hulu, Sungai Salak, Sungai Piring, Sungai Luar, dan Sapat. Suku Melayu banyak terdapat di Mandah, Sungai Guntong, Kuala Enok, Gaung, Pulau Burung, dan Concong. Suku Bugis banyak terdapat di Selatan Indragiri Hilir seperti di Reteh dan Pulau Kijang. Suku Jawa banyak terdapat di kawasan transmigrasi seperti Kempas Jaya, Teluk Belengkong, dan Pelangiran. Suku minang terdapat di Kota Tembilahan dan di setiap pasar, mereka biasanya berprofesi sebagai pedagang dan pegawai negri sipil terutama guru. Etnis Tiong-hoa banyak terdapat di Kota Tembilahan, Sembuang, Sungai Guntong, Kuala enok, mereka bekerja sebagai pedagang.

Meskipun suku banjar mayoritas disini, identitas sebagai bumi melayu nya masih terlihat. Semua bangunan sekolah dan kantor pemerintahan di buat dengan arsitektur melayu. Mana ada bangunan bergaya bubungan tinggi disini,,, hehehe....
Ada beberapa bangunan megah dengan arsitektur melayu modern disini, contohnya kantor bupati Indragiri Hilir, kantor DPRD kab. Inhil, Universitas Islam Indragiri,  Islamic Centre, dan lain-lain.
Gmbr.Kantor Bupati Indragir Hilir
Gmbr. Plaza Tembilahan

Gmbr. Bandara Tempuling
Gmbr. Mesjid Raya Al-Huda Tembilahan
Jika berkunjung kesini jangan lupa mampir ke mesjid Al-Huda ya, mesjid nan indah dan terletak di tengah-tengah kota ini merupakan sebuah mesjid bersejarah dan kebanggaan masyarakat Tembilahan.

Gmbr. Universitas Islam Indragir (UNISI)



Gmbr. Stadion Futsal Tembilahan
Gmbr. Islamic Centre Indragiri

Gan, tidak jauh diutara kota Tembilahan, terdapat sebuah jembatan panjang yang tidak kalah eloknya dengan jembatan Indragiri. Jembatan ini bernama jembatan Getek. Jembatan yang pembangunannya beberapa tahun silam ini, konon merupakan jembatan terpanjang di Sumatera. wowww!!!.  Jembatan ini selalu ramai setiap sore nya, apalagi sore minggu.beeh, gila. karena disinilah tempat nongkrongnya anak-anak muda di kota Tembilahan dan sekitarnya yang sangat minim tempat rekreasi. Dan disini diadakan acara tahunan, yakni Pacu Sampan Leper,,, apaan tuh?  Pacu sampan leper itu merupakan pacu sampan yang dilakukan bukan diatas air. what? so? pacu sampan leper di lakukan di atas lumpur.... wow amazing. Penonton bisa menyaksikan acara pertandingan dari atas jembatan, karena pertandingan dilakukan di bawah jembatan. Yakni dengan berpacu menyeberangi sungai yang terdiri dari lumpur.... wow, asyik kan?.... Manusia pastinya berjibun di atas jembatan, hati-hati gan entar roboh. eits, tenang aja jembatannya pasti kuat kok... hehehehehehe......
Gmbr. seorang menaiki perahu menyeberangi sungai yang sangai dangkal.


Gan kapan-kapan liburan kesini ya,,, pasti asyik kok.... demikian lah cerita singkat saya tentang kota Tembilahan... semoga bermanfaat,,, amin....

16 komentar:

  1. Jom mari bekunjung ke Tembilahan,,,, pasti seronok...

    BalasHapus
  2. Kena aku handak juwa singgah ke sana

    BalasHapus
  3. Pernah disitu, lumayan panas tapi sebagai orang jawa : adem ayem suasananya

    BalasHapus
  4. hau kada ngalih bepandir disitu amun sama lawan buhan banjar

    BalasHapus
  5. maaf numpang tanya, apa ada bus dari jakarta yang menuju tembilahan? jika ada mohon infonya hubungi ke no 08988741911. trimakasih

    BalasHapus
  6. maaf numpang tanya, apa ada bus dari jakarta yang menuju tembilahan? jika ada mohon infonya hubungi ke no 08988741911. trimakasih

    BalasHapus
  7. belanjanya orang Tembilahan di PJ (Pasar Jongkok). haha
    Senang membaca postingan Anda. Berasa bernostalgia ke lahan tambi.

    BalasHapus
  8. salam dari malaysia...
    indahnya kota tembilahan... amun kada aral akan sampai ka tembilahan sekitar ogos 2018... ada ka yang hingkat mambawai bajalan-jalan di tambilahan...

    BalasHapus
  9. Insya Allah thun depan liburan ke tembilahan, sekalian ngunjungin teman di sana.

    BalasHapus
  10. saya ke tembilahan dalam rangka perjalanan dinas ada 6 kali. waktu itu, jalan-jalan masih berupa gang, mobil tak boleh masuk dan mobil hanya ada satu, milik pejabat pemerintahan saat itu. terakhir pada ssat kami tinggalkan, baru saja perusahaan dan perbankan di sana bisa menikmati telex, teleprinter exchange, yakni komunikasi text real time, half duplex. artinya orang yang di origin atau pemanggil bisa terhubung ke destinasi atau alamat telex yang dituju di seluruh dunia, tak hanya dalam negeri saja, bisa bertukar informasi dan berdiskusi dengan text. Pada saat itu, bangunan-bangunan masih sangat sederhana, hotel tempat kami menginap, air mandinya masih rada kuning. Tapi kelihatannya sekrang sudah jauh sangat maju. kalau dulu kami ke tembilahan, naik pesawat kecil pekanbaru-rengat. kemudian dengan bus kami harus ke air molek, menaiki speed boat ke tembilahan. cerita ini akan kami kembangkan di blog kami, mrnurain.blogspot.com. silahkan mampir ke sana.

    BalasHapus